Minggu, 07 Februari 2016

Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 73-96 Tamat (Jalalain)

Berikut adalah tafsir jalalain surat al waqiah ayat 73 hingga ayat 96 (tamat) bahasa indonesia. Sumber tulisan ini admin ambil dari sebuah software bernama "Ayat", anda dapat mendownloadnya secara gratis di internet. Selamat belajar.
Note: Klik link ini jika anda ingin membaca surat al al waqiah full satu surat.

Tafsir Surat Al Waqiah Ayat 73-96

نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِّلْمُقْوِينَ
73. (Kami menjadikan api itu untuk peringatan) yakni mengingatkan tentang neraka Jahanam (dan sebagai bekal)dalam perjalanan (bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan) diambil dari lafal Aqwal Qaumu, yakni kaum itu kini berada di padang pasir yang tandus, tiada tumbuh-tumbuhan dan air padanya.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
74. (Maka bertasbihlah) artinya, Maha Sucikanlah (dengan menyebut nama) huruf Ba di sini adalah Zaidah (Rabbmu Yang Maha Besar) yakni Allah Yang Maha Besar.
۞ فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ
75. (Maka Aku bersumpah) huruf Laa di sini adalah Zaidah (dengan nama tempat-tempat terbenamnya bintang-bintang) tempat-tempat bintang-bintang tenggelam.
وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
76. (Sesungguhnya sumpah itu) sumpah dengan memakai namanya ita (adalah sumpah yang besar kalau kalian mengetahui) jika kalian termasuk orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan niscaya kalian mengetahui besarnya sumpah ini.
إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
77. (Sesungguhnya ini) yakni yang dibacakan kepada kalian (adalah Alquran yang sangat mulia).
فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ
78. (Pada Kitab) yang tertulis dalam Kitab (yang terpelihara) yang dijaga, maksudnya Mushhaf Alquran.
لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
79. (Tidak menyentuhnya) adalah kalimat berita, tetapi mengandung makna perintah, yakni jangan menyentuhnya(kecuali orang-orang yang telah bersuci) yakni orang-orang yang telah menyucikan dirinya dari hadas-hadas.
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ
80. (Diturunkan) ia diturunkan (dari Rabb semesta alam).
أَفَبِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ
81. (Maka apakah terhadap firman ini) Alquran ini (kalian menganggapnya remeh?) meremehkan dan mendustakannya
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
82. (Kalian menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian) yaitu berupa air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan Allah kepada kalian berupa air hujan itu karena kalian telah mengatakan,"Kami di beri hujan oleh bintang anu".
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
83. (Maka mengapa tidak) kenapa tidak (sewaktu nyawa sampai) pada saat menjelang kematian (di tenggorokan)yakni pada saat nyawa sampai pada kerongkongan.
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ
84. (Padahal kalian) hai orang-orang yang menghadiri saat kematian (ketika itu melihat) kapada orang yang sedang mengalami kematiannya.
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ
85. (Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian) yakni melalui pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat)kalian tidak mengetahui hal tersebut, lafal Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang artinya melihat.
فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
86. (Maka mengapa tidak) kenapa tidak (jika kalian merasa tidak akan dibalas) merasa tidak akan dibangkitkan nanti, sesuai dengan dugaan kalian.
تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
87. (Kalian mengembalikan nyawa itu) maksudnya, mengembalikannya ke dalam tubuh kalian sendiri sesudah nyawa itu mencapai kerongkongan? (jika kalian adalah orang-orang yang benar) di dalam pengakuan kalian itu. Lafal Falaulaa yang kedua mengukuhkan makna lafal Laulaa pertama. Sedangkan lafal Idzaa yang terkandung di dalam lafal Hiinaidzin menjadi Zharaf bagi lafal Tarji'uuna yang bergantung kepadanya kedua Syarat tersebut. Makna ayat, mengapa kalian tidak mengembalikan nyawa kalian sendiri ke dalam tubuh kalian, jika kalian tidak mempercayai adanya hari berbangkit dan kalian benar-benar meniadakannya? Yakni hendaknya kalian meniadakan pula kematian itu sebagai pengganti dari ketidakpercayaan kalian kepada adanya hari berbangkit.
فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ
88. (Adapun jika dia) orang yang mati itu (termasuk orang-orang yang didekatkan-kepada Allah-).
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
89. (Maka dia memperoleh ketenteraman) dia mendapatkan ketenangan (dan rezeki) yang baik (serta surga yang penuh dengan kenikmatan) apakah jawab ini bagi lafal Amma ataukah bagi In, ataukah menjadi Jawab bagi kedua-duanya?, sehubungan dengan masalah ini ada beberapa pendapat.
وَأَمَّا إِن كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
90. (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan).
فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
91. (Maka keselamatan bagi kamu) yakni baginya keselamatan dari siksaan (karena kamu termasuk golongan kanan)karena dia termasuk di antara mereka.
وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ
92. (Dan adapun jika dia termasuk golongan orang-orang yang mendustakan lagi sesat).
فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ
93. (Maka dia mendapat hidangan air yang sangat panas).
وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ
94. (Dan dibakar di dalam neraka Jahim).
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ
95. (Sesungguhnya yang disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar) lafal Haqqul Yaqiin termasuk ungkapan dengan memakai cara mengidhafahkan Maushuf kepada sifatnya.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
96. (Maka bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Rabbmu Yang Maha Besar) penafsirannya sebagaimana yang telah lalu.

Itulah tafsir jalalain surat al waqiah ayay 73 sampai ayat 96 (tamat) bahasa indonesia. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar